Bisnis.com, TOKYO – Pergerakan
bursa saham Asia dilaporkan sedikit menguat pada perdagangan pagi ini,
Selasa (6/9/2016), seiring berlanjutnya spekulasi bahwa pasar tenaga
kerja AS tidak cukup kuat untuk menjamin kenaikan tingkat suku bunga AS
(Fed Funds Rate/FFR) bulan ini.
Indeks MSCI Asia Pacific naik
kurang dari 0,1% ke 139,97 pada pukul 09.03 pagi waktu Tokyo setelah
dibuka dengan pelemahan tipis. Pergerakannya kemudian lanjut naik kurang
dari 0,1% pada pukul 09.20 pagi waktu Tokyo (07.20 WIB).
Seperti dilansir Bloomberg hari ini, data payroll yang
dirilis akhir pekan lalu tidak memberikan kejelasan bagi para pedagang
dalam hal penentuan kenaikan suku bunga pada negara dengan ekonomi
terbesar di dunia tersebut.
Kemungkinan kenaikan suku bunga oleh The Fed turun menjadi 32% pasca rilis data payroll payroll yang
lebih rendah dari ekspektasi. Di saat The Fed mempertimbangkan
pengetatan kebijakan, bank sentral lainnya justru memikirkan pelonggaran
lebih lanjut, dengan agenda pertemuan bank sentral Australia, Kanada
dan Eropa pekan ini.
“Kebijakan moneter akan tetap longgar di seluruh dunia dan hal itu akan terus mendukung aset berisiko. Rilis data nonfarm payroll pekan
lalu mengindikasikan The Fed tidak akan terburu-buru menaikkan suku
bunganya. Bank sentral Australia mungkin akan mengadopsi sikap wait and see sebelum menurunkan suku bunganya,” ujar James Woods, ahli strategi Rivkin Securities.
Sejalan
dengan pergerakan bursa Asia, indeks Topix Jepang menanjak 0,3% di saat
yen diperdagangkan di posisi 103,50 per dolar. Indeks Kospi Korea
Selatan turun 0,1%, sementara indeks S S&P/NZX 50 New Zealand turun
0,1%.
(sumber : http://market.bisnis.com/read/20160906/7/581552/bursa-asia-6-september-berharap-pelonggaran-kebijakan-moneter-indeks-msci-naik-tipis)
0 komentar:
Posting Komentar