IMQ, Jakarta —
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan tengah melakukan
inventarisasi berbagai proyek yang dapat dikerjasamakan dengan BUMN,
swasta nasional, serta swasta asing.
"Namanya juga perhubungan kan ada bandara, pelabuhan, dan kereta api. Jadi, kita diskusikan peluang apa yang mungkin dapat kita lakukan bersama-sama untuk menindaklanjuti amanah Presiden Joko Widodo," tutur Budi ditemui di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (4/8).
Salah satu proyek inventarisasi adalah proyek pembangunan kereta api Kertajati. Ia menekankan bahwa Presiden menginginkan agar proyek infrastruktur dapat melibatkan pihak swasta.
"Biar APBN bisa digunakan untuk pengembangan yang lebih jauh lagi. Kalau proyeknya sudah berada di kota, seperti Sentani, Batam, Lampung, Palangkaraya maka bisa melalui public private partnership (PPP)," ungkapnya.
Hal serupa diungkapkan oleh Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno. Diakuinya, jika semua proyek dibiayai oleh APBN, maka pemerintah tidak dapat mengejar perkembangan perekonomian, khususnya di daerah yang kini semakin pesat.
"Oleh sebab itu, dibutuhkan kerjasama dengan BUMN dan partnership swasta nasional atau asing sebab jika kita bergantung dengan APBN, maka kita tidak bisa mengejar," terang Rini.
Menurut dia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, maka diperlukan konektivitas baik barang maupun manusia. Hal tersebut sekaligus merupakan penekanan utama Presiden.
"Maka Mari kita bicarakan bagaimana proyek tersebut dapat mempercepat konektivitas dari sisi bandara, laut, dan darat. Ini masih pembicaraan awal," ujarnya.
"Namanya juga perhubungan kan ada bandara, pelabuhan, dan kereta api. Jadi, kita diskusikan peluang apa yang mungkin dapat kita lakukan bersama-sama untuk menindaklanjuti amanah Presiden Joko Widodo," tutur Budi ditemui di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (4/8).
Salah satu proyek inventarisasi adalah proyek pembangunan kereta api Kertajati. Ia menekankan bahwa Presiden menginginkan agar proyek infrastruktur dapat melibatkan pihak swasta.
"Biar APBN bisa digunakan untuk pengembangan yang lebih jauh lagi. Kalau proyeknya sudah berada di kota, seperti Sentani, Batam, Lampung, Palangkaraya maka bisa melalui public private partnership (PPP)," ungkapnya.
Hal serupa diungkapkan oleh Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno. Diakuinya, jika semua proyek dibiayai oleh APBN, maka pemerintah tidak dapat mengejar perkembangan perekonomian, khususnya di daerah yang kini semakin pesat.
"Oleh sebab itu, dibutuhkan kerjasama dengan BUMN dan partnership swasta nasional atau asing sebab jika kita bergantung dengan APBN, maka kita tidak bisa mengejar," terang Rini.
Menurut dia untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, maka diperlukan konektivitas baik barang maupun manusia. Hal tersebut sekaligus merupakan penekanan utama Presiden.
"Maka Mari kita bicarakan bagaimana proyek tersebut dapat mempercepat konektivitas dari sisi bandara, laut, dan darat. Ini masih pembicaraan awal," ujarnya.
Author: Susan Silaban
Sumber : http://www.imq21.com/news/read/381256/20160804/175622/Budi-Karya-Inventarisasi-Peluang-Kerjasama-dengan-BUMN.html
0 komentar:
Posting Komentar