Presiden : Fintech Merupakan Kesempatan Emas Layanan Keuangan untuk Menjangkau Masyarakat

(Berita Daerah – Tangerang) Dalam acara peresmian “Indonesia Fintech Festival and Conference” di gedung Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Selasa (30/8), Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pengembangan financial technology (fintech) yang sangat cepat merupakan suatu kesempatan emas dalam menjangkau masyarakat yang selama ini belum terjangkau oleh berbagai layanan keuangan.
Peresmian acara ini dihadiri juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menteri  Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, Gubernur Banten Rano Karno, serta Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani.
“Saya sangat menghargai bank-bank yang melayani masyarakat yang selama ini belum terjangkau dalam hal layanan keuangan. Contohnya Teras BRI yang melayani masyarakat dari pulau ke pulau,” ungkap Presiden Jokowi saat mengawali kata sambutannya.
Presiden Jokowi mengatakan bahwa jasa layanan keuangan belum dapat sepenuhnya dinikmati oleh masyarakat yang berada ditempat terpencil. Masyarakat mengalami kesulitan dalam hal jasa layanan keuangan seperti menabung, meminjam uang dan sebagainya.
Presiden mengungkapkan juga persentase literasi keuangan masyarakat di Singapura yang sudah mencapai 96 persen, Malaysia 81 persen, Thailand 78 persen. Berdasarkan data literasi keuangan masyarakat Indonesia masih 21,8 persen. Pengetahuan masyarakat tentang lembaga keuangan di Indonesia masih rendah.
Sedangkan Menko Perekonomian Darmin Nasution, dalam acara ini menjelaskan skema besar yang sedang disiapkan dan dilaksanakan pemerintah bersama-sama dengan Bank Indonesia dan OJK yaitu keuangan inklusif. Keuangan inklusif Indonesia dinilai Darmin masih relatif tertinggal dengan negara lain dalam bidang ini.
“Untuk mempercepat pengembangan dan pencapaian target keuangan inklusif, pemerintah bersama-sama Bank Indonesia dan OJK sedang membangun dan mempersiapkan arsitektur Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI), “ jelasnya.
Darmin Nasution juga menyoroti pentingnya lima pilar SNKI. Pilar SNKI tersebut antara lain edukasi keuangan, layanan keuangan sektor pemerintah, fasilitas intermediasi dan saluran distribusi keuangan, hak properti masyarakat, dan perlindungan konsumen. Kelima pilar SNKI ini menggambarkan adanya hubungan kerjasama antar tiga lembaga yakni pemerintah, Bank Indonesia, dan OJK dalam mengembangkan keuangan inklusif Indonesia.
Sementara untuk mempercepat peningkatan inklusi keuangan, Presiden Jokowi mengajak semua pihak untuk turut berpartispasi dan kepada masyarakat internasional yang miliki sumber daya dan solusi, Presiden mengajak untuk meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, dengan bersama-sama membangun sinergi.
Yohan/Journalist/BD Editor : Lenny Ambarita image : BD
Sumber : http://beritadaerah.co.id/2016/08/30/presiden-fintech-merupakan-kesempatan-emas-layanan-keuangan-untuk-menjangkau-masyarakat/
Share on Google Plus

About Unknown

Menjadi media informasi dan berita seputar kegiatan korporasi dan pembelajaran manajemen sebagai kontribusi peningkatan perekonomian Bangsa Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar